Tambahkan satu aspek lagi, yaitu aspek spiritual: Istighfar dan mohonkan pada Allah untuk diberi petunjuk dalam segala urusan, tawakal dan ikhlas. Maka mendapatkan akhirat dan duniapun menjadi pengekor dibelakangnya. Tertempatkan dunia sebagai pendorong saja, bukan malah berada didepan sebagai tujuan.
Rhenald Kasali:
Penerima Nobel Ekonomi tahun 2000, James Heckman menemukan
variabel-variabel nonkognitif yang justru tak diberikan di sekolah
menjadi penentu keberhasilan seseorang untuk memutus mata rantai
kemiskinan. Variabel itu adalah keterampilan meregulasi diri, mulai dari
mengendalikan perhatian dan perbuatan, sampai kemampuan mengelola daya
tahan (persistensi), menghadapi tekanan, menunda kenikmatan, ketekunan
menghadapi kejenuhan, dan kecenderungan untuk menjalankan rencana.
Nah
keterampilan-keterampilan seperti itu, menurut Heckman, sering kali
absen dalam sekolah kognitif. Tanpa itu, anak-anak yang dibesarkan dari
keluarga menengah ke atas pun akan jatuh pada lembah kemiskinan.
Ilmu nonkognisi itu
belakangan naik kelas, menjadi metakognisi: faktor pembentuk yang paling
penting di balik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausaha kelas dunia,
dan praktisi-praktisi andal. Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline,
menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu
membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari
"pintu" adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang
produktif.
The secret of getting ahead is getting started.—MARK TWAIN
Columbus berfilsafat, "Kalau Anda tak pernah kesasar, maka kita tak akan pernah menemukan jalan baru."
No comments:
Post a Comment