Tentang Kampus...
Dua hari yang lalu,
mendapati sebuah undangan sidang promosi doktor diatas meja kerja
munculkan kira akan undangan yang sama dari seorang sahabat. Terkirakan
dari Dr. Masturi, sahabat yang telah melalui sidang promosi doktor jumat
lalu, setelah menempuhi perjalanan nan "singkat dan padat publikasi"
selama 2,5 di kampus ini (bolehlah iri dengan yg tsb singkat dan padat
publikasi). Tidak berpanjang-panjang
untuk bercerita tentang Dr masturi (dapat dilihat di FB Prof Mikrajuddin
Abdullah, 16 Maret), back to undangan lagi... Tertera pada undangan
nama bu Menik Ariani, kakak kelas (hehe..jadi ingat jaman SD-SMA) dua
tahun diatas sy.
Hari inipun dengan niat memenuhi hak
undangan, Terjadwal jam 16 sidang dimulai, maka tergopoh masuk ruang
sidang kala waktu telah berlalu 1,5 jam. Pasti ada yg bisa dipetik dari
pohon hikmah..begitu hati menyemangati, saat gamang menderu karena baru
menyelesaikan diskusi dg promotor jam 17.
Beruntung bertemu
bu Menik didepan ruang sidang.. beliau yang sudah menyelesaikan sesi
tanya jawab, mengajak menuju meja absensi sambil menyodorkan sebungkus
snack (hehe..tidak mengenal usia..ini yg anak kost senangi..sodoran
snack...) dan momen berikutnya beliau bertutur jika tidak ada anggota
keluarga yang dapat menghadiri sidang promosi beliau karena berbarengan
dengan adanya hajatan pernikahan di keluarga besarnya, So..beliau hanya
didampingi suami tercinta (satu-satunya anggota keluarga, satu-satunya
suami..:)), jadi sangat senang jika banyak teman kuliah yang bisa hadir.
Dalam hati ini berkata.. Ibu tidak sendiri kok, banyak saudara2 ibu
yang hadir, "KAMIL-ah" (hehe.."kamilah"), "kamilah saudara-saudara ibu,
seiman dan sekeluarga besar Fisika".
Melompati waktu..
Salah satu momen favorit setiap mendatangi sidang terbuka adalah
pengumuman kelulusan dari ketua sidang dan pesan pelepasan dari ketua
promotor ke promovendus/da. Prof Herri Susanto (TKim) sebagai ketua
sidang menghantarkan dan menutup acara sidang dengan penuh humor tapi
tetap khidmat, termasuk yang beliau sampaikan adalah penghargaan beliau
kepada seluruh hadirin yang telah berlaku baik dan tertib selama sidang
berlangsung dan tetap bertahan sampai sidang selesai. Beliau puji bu
Menik yang memperoleh gelar cumlaude, serta beliau ingatkan sambil
bercanda bahwa bu Menik adalah kawan sekaligus kompetitor..karena beliau
mendalami energi dari gasifikasi biomassa, sedang bu Menik dengan
energi nuklirnya. Akhirnya..Prof Zaki Su'ud sebagai ketua promotor pun
memberikan pidato pelepasan dengan menyemangati sekaligus mengingatkan
bahwa gelar doktor adalah sebuah permulaan, memelihara jejaring adalah
keniscayaan untuk maju, sambil beliau sebutkan beberapa professor dari
Jepang yang selama ini telah berkolaborasi dg bu Menik, juga adanya 6
doktor nuklir di klaster Sumatera lulusan dari berbagai PT yang harus
terus dijalin komunikasinya.
Begitulah jalannya sidang promosi
doktor di kampus ini, sederhana, tidak memberatkan mahasiswa, tidak ada
yang mubazir, tidak banyak protokoler, diselingi humor, namun khidmat
tetap terjaga.
Akhirnya banyak yang bisa dipetik darinya,
seperti saat mana kita ziarah kubur adalah saat untuk mengingat akan
kematian yang juga akan menjemput pada setiap diri..maka ziarah ilmu
pengingat bagi setiap diri untuk semakin merunduk setiap kali tertetes
ilmu dan tentu saja untuk segera lulus, menapaki takdir berikutnya.
Selain ucapan selamat atas kelulusan, ada juga ucapan selamat yang
lain..Selamat karena dapat berkumpul kembali dengan keluarga…
Dr Menik Ariani, Semoga ilmunya menjadi Barokah, terasakan di bumi,
ternilai di langit, dan terabadikan padanya pahala jariyah melebihi sang
umur.