Monday 3 November 2014

Tentang anak

Episode 1:
Si bungsu yang berumur lima tahun bertanya. "Abi bilang kalau ketemu anjing, supaya anjing itu tidak berani ke kita, kita jongkok dan pura-pura ambil batu?" Jawab saya "Iya".

Dia kemudian kembali bertanya, " Bagaimana jika anjingnya buta?"
"Dik, jarang ada anjing buta yang tetap dipelihara oleh majikannya", kata saya.
"Tapikan tetap ada kemuungkina bahwa akan ada anjing yang buta?" tandasnya.
Hehe..sayapun tertawa dan cuma menjawab, "Kalau gitu tendang saja anjingnya, toh dia tidak dapat melihat dimana kita", walau ini jawaban sederhana yang sekenanya, karena indera penciuman anjing yang begitu kuat, memungkinkan anjing untuk mengetahui keberadaan manusia walau dia buta. Tapi jawaban sederhana itu sudah cukup intuk menguatkannya agar tidak pernah takut dengan makhluk yang Allah ciptakan. Karena yang dia harus takuti hanya Allah semata sang pencipta segala makhluk.

Episode 2:

Malam itu isteri meminta saya untuk mengundurkan jadwal pergi ke Bandung menjadi hari Senin. Karena banyak agenda di hari Senin maka saya bersikukuh untuk pulang di jadwal semula, yaitu hari Ahad. Tiba-tiba puteri kami menyela pembicaraan, dan memberi dukungan pada usul uminya. Dia berkata, "Bi itu kata isteri lho, kalau isteri meminta harus diikuti lho!"

Saya dan isteripun hanya bisa tertawa, ternyata puteri kami sudah paham relationship suami isteri. Kamipun harus lebih hati-hati memberi qudwah kepada anak-anak kami.

No comments:

Post a Comment