Wednesday 11 November 2020

Tentang Pemain yang dicintai kawan maupun lawan

Lampard menegaskan bahwa kembali fitnya Kante tak lepas dari kebijakannya mengatur pola latihan dan gaya permainan pria kelahiran Paris ini. Ia begitu senang Kante bisa kembali ke performa terbaik mengingat perannya begitu krusial untuk tim London Biru.

"Saya telah membuat langkah besar untuk mencoba dan mengelola latihan dan permainannya. Kami harus memastikan dia tetap fit dan bisa bermain dalam pertandingan," ujar Lampard dikutip dari situs resmi Chelsea.

"Dia menunjukkan dalam beberapa terakhir, dia adalah N'Golo Kante. Atributnya luar biasa, dan bisa memainkan berbagai posisi di lini tengah. Dia punya energi yang luar biasa dengan kemampuan apik merebut bola."

"Ia juga punya kemampuan untuk menguasai bola. Hal Itu yang terkadang diremehkan darinya," jelas Lampard menambahkan.

Saat di luar lapangan dia selalu tersenyum dan ramah kepada siapapun. Saat pertandingan di dalam lapangan, dia sangat dingin menguasai dan merebut bola. Siapapun pelatihnya, dan dimanapun dia ditempatkan, dia berikan seluruh kemampuannya untuk tim. Kemampuannya merebut bola, persentase umpan akurat sebesar 91 persen, melakukan minimal lima upaya tekel yang semuanya sukses dan intersep minimal 2x adalah pencapaian yang biasa baginya.

Konsistensi emosi di dalam dan di luar lapangan membuatnya dicintai kawan maupun lawan. Kecerdasan spiritual, emosional, kecerdasan intelektual, kinestetik, logika-matematika, interpersonal-intrapersonal yang didukung kerja keras di lapangan.



Tuesday 21 August 2018

Tentang sepakbola

Senja kala itu dengan pastinya menurunkan tirai redup lembayung yang membawa serta pasangan sejatinya sang gelap malam berangsur dan berangsur dan berangsur.

Berirtingan dengan sepulang kami menjemput si bungsu yang berlatih di SSB (sekolah sepakbola) yang dijalaninya 3x seminggu.  Saya mengira bermainnya telah terlalui penuh dengan kegembiraan. Namun itu hanya imajinasi harian yang sedang bergerak ke arah yang salah. Seminggu kemudian barulah terungkap sejatinya. Dia bercerita, bahwa sore itu hatinya telah terluka.

Seminggu kemudian, saat kami bersiap untuk berangkat lagi menuju lapangan untuk berlatih, dimulailah ceritanya dengan isak tangis yang membuat hati ini juga teriris.
Hmmm... terlalu dramatis ya? Tapi memang mendekati itulah kalau melihat anak menangis sembari menahan emosi yang telah dipendamnya selama itu.

 "Ada apa nak?" tanyaku disela isaknya. "Aku mau keluar dari SSB, tidak mau latihan lagi disana", begitu jawabnya.

Maka memori 4 bulan yang lalu kembali terputar. Pernah suatu waktu kami bincangkan, saat si bungsu ngotot ingin masuk SSB. Itu terjadi sekitar 4 bulan yang lalu. Saat itu kami benar-benar tidak bisa menahan dia untuk berpikir ulang agar tidak masuk SSB, karena menurut kami itu paling keinginan sesaat saja yg nanti hilang setelah seminggu berjalan. Memori tersebut tiba-tiba menyembul saja.

Saya pun kembali mengingatkannya, " Abi pernah bilang kan? kalau minimal adik ikuti selama 6 bulan, baru kemudian boleh untuk berpikir ulang mau lanjut menjadi hobi atau tidak. Kenapa sekarang sudah mau keluar, berikan abi alasan yang kuat untuk itu?". Tetes air mata itupun keluar mengalir di pipinya, dan keluarlah kata-katanya yang membuat iba, " Waktu latihan terakhir, pelatih bilang Goblok ke aku. Saat aku tidak bisa menendang bola ke arah atas, karena tendanganku hanya mendatar saja, dan selama game beralangsung, Teman latihanku juga sering bilang goblok juga ke aku".

Mendengar alasannya itu, tanpa berpikir lebih lama, sayapun meluluskan permintaannya, sembari berkata,"Nak , kalau teman-temanmu itu bilang seperti itu, mungkin di rumah mereka sering mendengar hal itu, atau saat dilapanganpun pelatihnya juga berkata seperti itu. Tidak semua orang seperti kita, yang tidak membolehkan kata itu terlontar keluar dari mulut kita, baik untuk mengatai diri sendiri maupun untuk orang lain. Tapi kalau sampai di lapangan pelatihmu yang melontarkan kata-kata itu, maka dia selayaknya anak-anak belum bisa memilih kata-kata, walaupun umurnya sudah tua dan telah menjadi pelatih. Itu tidak patut. Abi setuju kalau kamu keluar SSB, karena tidak akan baik kalau kamu terus bersama pelatih yang tidak bisa menjaga kata-katanya yang akan dicontoh anak. 

Setelah kejadian itu, saya berpikir ulang, berapa banyak anak-anak yang tidak beruntung bertemu dengan pelatih yang membuatnya patah hati, ataupun kalau tidak patah hati mereka mencoba bertahan dengan perlakuan verbal yang menyakitkan sehingga mereka telah terbiasa dan juga melakukan hal seperti yang dicontohkan pelatihnya. Berapa banyak, anak-anak yang berbakat kemudian tidak lagi berselera untuk melanjutkan latihannya.

Mungkin tidak ya, kalau mencari klub lain yang mempunyai pelatih berakhlak karimah yang baik. Bahkan lebih jauh lagi, bikin sendiri saja SSB, buat standar akhlak dan keimanan dalam latihannya, pemainnya, dan tentu pelatihnya. Why not ..smile.

Jadikan Peristiwa sebagai guru yang baik, membuat kita menjadi lebih baik, bukan berlalu dan terulang jatuh dalam lobang yang sama












Tuesday 12 July 2016

Tentang Bergetarnya Hati Seorang Dosen

Tafsir bagi pengajar mengenai bergetarnya hati karena disebut nama Allah.
Semestinya agama menjadi petunjuk bagi manusia. Sebagai dosen ataupun pengajar, setiap dirinya mempunyai kewajiban sesuai dengan pembebanan atas kualifikasi yang dimiliki. Seorang calon dosen harus mempunyai IPK 3 saat lulus S1, dan seterusnya sampai dia memperoleh gelar doktor dan lolos seleksi untuk menjadi dosen.

Oleh karenanya tidak semua orang dapat menjadi dosen, dan karenanya menjadi fardhu kifayah atas segala pembebananya. Dia harus mempunyai penelitian, dia juga harus melakukan pengabdian masyarakat, dan tentu saja mengajar. Apabila dia tidak merasa berdosa karena tidak mempunyai publikasi, maka patutlah untuk kemudian dipertanyakan keimanannya. Karena sifat fardhu kifayah itulah, apabila dia tinggalkan maka akan menjadikan dosa karena tidak dilakukan oleh yang bersangkutan.

Maka pantaslah jika hatinya juga bergetar, baik karena takut akan kebesaran Allah, dan ketakutannya apabila telah berbuat dosa karena meninggalkan perintah Allah, apabila tidak ada karya yang dapat dipublikasikan dalam bahasa kaumnya. Bahasa kaumnya salah satunya adalah berupa jurnal yang terindeks, SCOPUS dll.

Sehingga apabila seorang dosen atau pengajar dapat memenuhi kewajibannya tersebut diatas, maka keimananya akan terus membumbung tinggi, dengan kebahagian dunia akhirat akan diperolehnya. Di dunia dia akan sampai pada derajat guru besar, dan pada kehidupan yang hakiki dia berada pada kenikmatan abadi dari yang Maha Pemurah.

Jadi, apakah saya akan camkan? Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Monday 16 May 2016

Tentang Hardiknas

Berikut ini pesan lengkap Anies untuk para pemuda-pemudi yang menuntut ilmu di perantauan:

Lampu belajar masih menemani. Buku masih terbuka. Berjam-jam duduk di meja belajar. Mata terus membaca, tangan mencatat di buku tulis. Di kamar yang mungil, jauh dari kampung halaman.

Ribuan, bahkan ratusan ribu anak muda tinggalkan kampung halaman, jauh dari Ibu, Ayah, dan saudara mereka. Kampung halaman yang penuh kenangan masa kecil itu mereka tinggalkan untuk satu tujuan: pendidikan.

Semua pasti masih ingat saat keluarga mengantarkan, melepas bersekolah jauh. Kristal butiran air mata Ibu saat melepas anak berangkat seakan cermin jernihnya cinta. Anak adalah cinta berbalut harapan. Ibu melepaskan anak untuk merantau jauh demi pendidikan yang lebih baik; melepaskannya dengan cinta, mengalunginya dengan harapan, dan menyematkannya doa tanpa akhir.

Buat anak-anak muda yang sedang di rantau, jauh dari Ibu, Ayah dan saudara, pada malam menjelang Hari Pendidikan ini, saya ucapkan selamat berjuang, selamat belajar.

Rute perjalanan yang kalian tempuh adalah rute yang telah mengantarkan jutaan anak muda negeri ini meraih kehidupan yang lebih baik. Jaga stamina!

Yakinlah bahwa pendidikan akan bisa mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Pendidikan jadi tangga untuk menuju cita-cita, menuju harapan. Tiap hari satu anak tangga dilewati.

Anak muda memang seharusnya pilih jalan mendaki. Jalan berat penuh tantangan tapi bisa mengantarkan ke puncak. Jadikan perpisahan dengan keluarga itu sebagai awal perjumpaan dengan cita-cita.

Pada tiap lembar bacaan, ada doa Ibu dan Ayah. Pada tiap karya tulis dan pekerjaan dari guru atau dosen, ada harapan dari Ibu dan Ayah. Mereka mungkin tidak tahu satu per satu yang dikerjakan anaknya, tapi mereka tak pernah berhenti hibahkan semua yang mereka miliki untuk kebaikan dan kebahagiaan anak mereka.

Teruslah belajar. Jangan biarkan waktu bergulir tanpa makna. Buka hari dengan cerahnya mata hati, dan tutup hari dengan tuntasnya asupan ilmu dan pengetahuan baru.

Janjilah kepada Ibu dan Ayah, suatu hari nanti mereka akan melihat anak mereka pulang membawa ilmu, membawa makna dan menjawab semua doa dengan melampaui  harapan Ibu dan Ayah mereka. Izinkan mereka kelak menyongsongmu dengan rasa bangga dan syukur. Doa tulusnya dijawab oleh keberhasilan anaknya.

Selamat Hari Pendidikan, selamat memasuki Bulan Pendidikan, selamat meneruskan belajar, dan selamat melampaui cita-cita!

Salam,

Anies Baswedan

Monday 9 May 2016

Tentang Kenshin

rurouni-kenshin-the-legend-ends.

Demikian juga setiap manusia, semua diberi kemampuan -seringkali tersembunyi dan menunggu ditemukan- untuk mewujudkan mimpi-mimpi dalam hidupnya. Tinggal pertanyaannya, apakah kita ingin menjadi bagian dari begitu banyak pekerja keras yang mengalahkan ketidakmungkinan?

Atau sekadar termangu dan hanya menjadi saksi kejutan serta deret keajaiban yang dibuat para pejuang kehidupan. (Asma Nadia)

Saturday 30 April 2016

Tentang Jurnal Publikasi

Kenapa Harus berbayar untuk mengakses Jurnal?
Antitesis darinya adalah kenapa harus mencari website yang memberikan kemudahan untuk mengakses jurnal?


http://www.sciencemag.org/news/2016/04/whos-downloading-pirated-papers-everyone
https://torrentfreak.com/sci-hub-tears-down-academias-illegal-copyright-paywalls-150627/

My love-hate of Sci-Hub

Science  29 Apr 2016:
Vol. 352, Issue 6285, pp. 497
DOI: 10.1126/science.aaf9419 
http://science.sciencemag.org/content/352/6285/497.full

Who’s reading millions of stolen research papers on the outlaw website Sci-Hub? Now we know.



The $10 billion world of academic publishing has been roiled in recent months by Alexandra Elbakyan, a 27-year-old grad student from Kazakhstan who set up an online database of 50 million stolen academic research papers for anyone to download for free.
Scholars have long denounced a publishing system in which they provide their research for free to companies that sell it at high rates of return. Some view Elbakyan as a modern-day Robin Hood. The publishers say she is simply a criminal, relying on a system that uses stolen passwords to access data.
[This student put 50 million stolen research articles online. And they’re free.]
Depending on where one falls on the Robin Hood-to-pure-criminal spectrum, an extraordinary story published (for free)  today in the journal Science shows just how much damage (or progress) Elbakyan has made.
Using data provided by Elbakyan, writer John Bohannon shows that Sci-Hub is being used frequently and widely around the world, not just in developing countries unable to afford expensive journal subscriptions, but in Silicon Valley, the Washington, D.C., region, and near major research universities.
“The Sci-Hub data provide the first detailed view of what is becoming the world’s de facto open-access research library,”  Bohannon writes.
Where are Sci-Hub users? Everywhere.
The map at the top of the story shows massive use in India, Iran, Russia and China, supporting Elbakyan’s view that researchers in developing or politically fractured countries — as was hers,  growing up in Kazakhstan — are hungry to tap into the world’s knowledge.
But the map below shows heavy use around the United States, too. Bohannon writes that a “quarter of the Sci-Hub requests for papers came from the 34 members of the Organization for Economic Co-operation and Development, the wealthiest nations with, supposedly, the best journal access. In fact, some of the most intense use of Sci-Hub appears to be happening on the campuses of U.S. and European universities.”

Is convenience the new access?
Maybe. That would explain why Sci-Hub users in the United States tend to congregate around universities, whose database systems are often clunky to operate and require security hoops when logging in off campus. Bohannon quoted a George Washington University student saying it was sometimes difficult to access journals his school subscribes to from Google Scholar, a tool viewed as the easiest way to surface relevant papers. But if he puts the paper’s title into Sci-Hub, he said, “It will just work.”
Another explanation is that universities don’t always have access to the journals researchers need. There are 28,100 journals publishing 2.5 million articles a year. Expenses for journals and other subscriptions have risen 456 percent since 1986, according to the Association of Research Libraries. Some universities have cut back on journal expenses.
“Full-scale modal wind turbine tests: comparing shaker excitation with wind excitation”
Most of the world’s reading population probably has doubts about whether they know what shaker excitation means, but that’s the title of the most widely downloaded article in the period Bohannon looked at, proving just how narrow — but important —  research is to scholars.
Other popular titles: “Comprehensive, Integrative Genomic Analysis of Diffuse Lower-Grade Gilomas,” “Photosensitive field emission study of SnS2 nanosheets,” “Griffiths effects and quantum critical points in dirty superconductors without spin-rotation invariance: One-dimensional examples,” and “Iron deficiency: new insights into diagnosis and treatment.”
Bohannon, with Elbakyan’s help, was even able to narrow down specific downloads to specific cities. “Someone in Benghazi,” he writes, “is investigating a method for transmitting data between computers across an air gap.”
The genie is out of the bottle
As I wrote last month: “Elsevier, the world’s largest journal publisher, sued Elbakyan in federal court in New York, alleging copyright infringement and computer fraud. A judge issued a preliminary injunction against Sci-Hub. Elbakyan simply switched domains, keeping the database available.”
But even if some government somewhere was able to shut down Sci-Hub, Elbakyan told Bohannon that the 50 million stolen papers have  already been copied many times, presumably stored somewhere on the dark web.
Elbakyan seems like she will do anything to keep the database growing. Bohannon wrote, “She even asked me to donate my own Science login and password — she was only half-joking.”


Friday 29 April 2016

Tentang menulis

KH-Ali-Mustafa-Yaqub

Sengaja memilih media buku?
Bagi saya, ilmu yang disebarkan melalui tulisan itu lebih awet dan lebih efektif. Memang kadang-kadang perkembangannya lambat, tapi pasti. Lain dengan ilmu yang disampaikan melalui ceramah, seketika kayak bom, tapi hilang setelah itu. Yang menarik bagi saya, kenapa saya punya keinginan yang tinggi untuk menulis? Ketika saya menulis tesis MA, saya mendapatkan referensi yang orangnya tidak terkenal sama sekali. ''Ini orang sudah meninggal 10 abad lalu, masih dibaca bukunya di perpustakaan.'' Kemudian ada syair yang menyebutkan, ''Karya tulis kekang sepanjang masa, sementara penulisnya hancur di bawah tanah. Ini berarti, orang punya buku meskipun sudah mati, itu mendapat 'kiriman' terus. Kenikmatannya seperti itu.
Sejak mahasiswa Anda sudah berniat menulis buku?
Justru ketika mahasiswa. Dulu saya belajar di Arab Saudi 9 tahun, S-1 dan S-2 di sana. Saya mencoba apakah tulisan saya dibaca orang atau tidak. Saya coba kirim dulu ke majalah Panji Masyarakat, 1977. Terus kirim ke Kiblat. Udah, setelah dimuat di Panji Masyarkat dimuat di Kiblat, saya tidak meneruskan menulis, tapi saya belajar dulu, biar lebih konsen. Tapi dengan dimuatnya tulisan saya itu, berarti tulisan saya sudah layak terbit. Itu jadi modal saya, saya kemudian belajar saja. Setelah selesai belajar, kemudian mulai menulis. Dan saya wariskan kepada santri-santri Darus-Sunnah, 'kamu jangan mati sebelum menulis buku'. Alhamdulillah sudah banyak yang menulis buku. Bahkan ada yang lebih banyak dari saya.
Anda senang?
Saya merasa bersyukur. Berarti, ibarat saya menanam, tumbuh subur. Bukan saya merasa disaingi, saya bersyukur.

Sumber : Pusat Data Republika




Sci-Hub.org is one of the main sites that circumvents this artificial barrier. Founded by Alexandra Elbakyan, a researcher born and graduated in Kazakhstan, its main goal is to provide the less privileged with access to science and knowledge.

“If Elsevier manages to shut down our projects or force them into the darknet, that will demonstrate an important idea: that the public does not have the right to knowledge. We have to win over Elsevier and other publishers and show that what these commercial companies are doing is fundamentally wrong.”
The idea that a commercial outfit can exploit the work of researchers, who themselves are often not paid for their contributions, and hide it from large parts of the academic world, is something she does not accept.
“Everyone should have access to knowledge regardless of their income or affiliation. And that’s absolutely legal. Also the idea that knowledge can be a private property of some commercial company sounds absolutely weird to me.”


http://en.bookfi.net/
in case sci-hub.io is blocked for you use sci-hub.bz or sci-hub.cc to access the website
http://libgen.io/
  1. Buka situs http://gen.lib.rus.ec/scimag/
  2. Masukkan doi di kolom pencarian pada situs tersebut, contoh doi adalah kode 10.1016/j.meatsci.2012.08.006 dari  http://dx.doi.org/10.1016/j.meatsci.2012.08.006 yang di dapatkan pada preview atau abstrak jurnal di sciencedirect. Untuk mendapatkan doi di sciencedirect, ikuti langkah berikut:
    1. buka sciencedirect.com
    2. masukkan jurnal yang dicari, misal tentang "Cinta", dan tekan Enter
    3. Setelah hasil pencarian terbuka, klik pada judul jurnal sehingga abstrak akan terlihat. 
    4. perhatikan sebelah kanan tampilan web tersebut, cari kode seperti kode doi di atas.
  3. setelah kode doi dimasukkan, tekan enter
  4. klik pada link (tulisan biru) seperti yang dilingkari di gambar berikut ini: