Kereeen..lulus S2 bertambah pula hafalan Al Qurannya....
Beberapa minggu yang lalu ada selip bahagia berwarna lain, diantara
ragam kabar bahagia tentang kelulusan ujian ke-2 dari beberapa sahabat.
Selip bahagia 1: Terasakan indah sejuk hijau saat simak lantunan surat
terakhir di juz 29 berhasil dituntaskan. Masih segar dalam ingatan
ketika memulai dengan Al Mulk, dua tahun yang lalu. Sebentuk azzam hadir
tuk membersamai waktu-waktu yang terlalui selama studi dengan hafalan
yang juga terus menambah. Termaklumi bahwa 1 Juz selama dua tahun
bukanlah jumlah yang banyak bagi sebagian orang. Namun teruntuk yang
tinggal di lingkungan kost dengan beragamnya teman beserta macam
kegaduhannya, ditambahi beragam aktivitas kuliah maupun organisasi, maka
yang tertatih-tatih berusaha setor di tiap mingguannya adalah capaian
juga. Beberapa hari setelah itu menyusul bahagia kedua: Bincang hangat
di senja hari saat tujui Salman bersama seorang sahabat Kamil, dapati
kabar bahwa beliau telah masuk ke hafalan juz 1. Dan..ingatan ini
kembali menerawang sang waktu tatkala kurang dari 1 tahun yang lalu
beliau memulai hafalan dengan juz 30, disusuli juz 29 dan 28. Ya,
setelah belum genap 1 tahun, diantara padatnya kuliah dan tugas, beliau
sudah memasuki juz keempat yang dihafal, Masya Allah…
Sahabat,
sungguh ingin kita menjadi seperti mereka. Ada nilai lebih yang kan
kita bawa sepulang menyelesaikan studi-studi kita. Ada lebih dari ilmu
dan ijazah yang bisa kita hadiahkan bagi orang-orang yang kita cintai.
Dan yang paling utama ridho Allah Azza wa Jalla untuk kemudian menjadi
keluarga Allah di akhirat. Yang mana akan naik dan terus naik ke surga
sampai kemudian berhenti di tingkat tertinggi di ayat terakhir yang
dibacanya. Yang dapat memberikan hak syafaat kepada 10 anggota
keluarganya. Yang padanya dipakaikan pakaian dan mahkota kehormatan.
Juga pada kedua orang tuanya teranugerahkan pakaian kehormatan, yang
karenanya terbersit tanya dari mereka, “Kenapa kami di beri dengan
pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “Kerana anakmu hafal Al Quran.”
Sahabat, sungguh rasa sayang kita dengan Ramadhan ini tiada
terbantahkan, kesyukuran kita dipertemukan Allah dengan Ramadhan ini tak
terbilangkan. Akhirnya, Akankah bertambahnya ayat-ayat Al Quran dalam
hafalan kita bisa menjadi bukti wujud rasa syukur atas nikmat Rabb
semesta alam tersebut?
Ijinkan ditutup dengan dialog imajiner
dalam suatu angan berikut: 10 tahun sejak kelulusannya dari kampus ITB,
seorang bapak bersama anaknya berjalan susuri kampus ditimpali
dialog-dialog ringan yang muncul. “Nak di kampus ini bapakmu dulu
menyelesaikan hafalan Al Quran juz 29”, kata sang bapak. Bukannya bapak
dulu disini sekolah S2?” telisik sang anak. “Iya nak, bapakmu dulu juga
belajar disini, tapi adalah juz 29 tersebut yang paling membahagiakan
batin bapak, selain juga ilmu dan kelulusan. Karena sejak itu,
Alhamdulillah bapak jadi bersemangat menghafal sampai tuntas 30 juz,” jawab sang bapak.
Bagi sahabat Kamil semua, semoga barokah segala niatan dan ikhtiyar
hafalannya. Dari yang sedikit, namun terus bertambah kebaikannya, baik
dalam kesempitan maupun kelapangan, terjaga istiqomah, tertuntaskan 30
Juz baik dalam laku, ruh, dan pikiran sampai akhir hayat. Amin ya robbal
‘alamin