Wednesday 16 July 2014

Tentang magnet kebaikan

Manusia terdiri dari tiga bagian utama: Ruh, Akal, Jasad. Biasanya ruh akan menjadi raja (buahnya motivasi, tekat, visi), akal (buahnya adalah pikiran, misi) menjadi penasehat sang raja, dan Jasad (buahnya amal, skill) menjadi perajuritnya. Ketiga hal tersebut masing-masing maupun secara berkelompok dapat menjadi magnet bagi ketertarikan antar manusia.

Kebiasaannya, secara bertingkat semakin muda seseorang ketertarikannya kepada orang lain akan berurutan mulai dari jasad, akal, dan ruh. Dapat dipahami jika para ABG sangat mengidolakan artis-artis, maupun atlet-atlet yang lebih menonjol dari sisi jasad. Namun demikian, dalam Islam bisa jadi hal tersebut tidak berlaku. Saat masih mudapun, ada seseorang yang langsung menyukai orang lain yang mempunyai nilai ruh tinggi. Hal tersebut  dimungkinkan karena campur tangan Allah, dan juga orangtua nyalah yang telah menempatkan dunia ruh (baca: akherat) sebagai prioritas, bahkan jauh sebelum anak tersebut lahir, saat mereka menentukan kriteria dan mencari calon pasangannya.

Demikian seterusnya, semakin bertambah usia, seharusnya manusia akan cenderung bergeser ketertarikannya dari jasad kepada akal maupun kepada ruh. Karena ujung dari hidup sudah semakin terlihat (rambut beruban, kulit keriput, fisik melemah, dst) mendekati muara kehidupan yaitu dunia ruh.

Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam adalah manusia yang membawa ketiga pesona tersebut secara sempurna sekaligus. Setiap kata beliau akan didengar dan diikuti oleh semua orang Quraisy, kecuali saat awal-awal dakwah Islam di periode Mekah yang hanya diikuti beberapa orang saja. Sehingga beliaupun menjadi magnet kebahagiaan yang tiada habisnya, hatta beliau sudah tiadapun masih saja ada orang yang begitu mencitai dan merindukannya.

Disekitar kita bisa kita jumpai orang-orang yang membawa magnet pesonanya sendiri-sendiri. 

Disekitar tempat indekost saya ada banyak contoh seperti itu. 

Ada orang yang disenangi karena skillnya, dan tidak ada orang lain lagi di kampung kami yang punya keahlian tersebut. Sehingga walaupun orang tersebut suka marah-marah, namun orang kampung kami masih selalu membutuhkannya, selama ada masalah yang terkait dengan keahliannya tersebut. 

Ada juga orang yang tidak mempunyai skill apa-apa, namun dia suka membantu dengan sumbangan tenaganya. Jika ada hajatan, pasti bapak atau ibu tersebut terlihat dalam setiap persiapan, saat, maupun penutupan acara. Dan orang ini, juga akan selalu dicari keberadaannya selama masih ada aktivitas sosial di kampung kami.

Ada juga dikampung kami orang yang mempunyai ruhiyah tinggi, yang juga bisanya dicari warga untuk mengisi ceramah-ceramah keagamaan, memimpin sholat di masjid kampung kami, maupun untuk menyelesaikan permasalahan antar warga maupun antar penghuni di satu atap. Orang ini tidak selalu hadir dalam setiap acara warga di kampung kami, namun warga sudah maklum adanya karena beliau juga sering mendapat orderan diluar kampung kami.

Dalam sikon kekinian, kampung kami tersebut bisa jadi merepresentasikan keadaan Indonesia juga. Ada orang-orang yang menjadi magnet berdasarkan tiga hal tersebut diatas, dan masing-masing warga berhak memilih bagian mana yang lebih disukainya dari ketiga hal tersebut untuk menjadi representasi pemimpinnya.
Berkaca dari hal diatas, maka bagi saya prioritas sekarang adalah meningkatkan kapasitas ketiga hal tersebut pada diri saya, istri, dan juga pada anak-anak saya, baik anak biologis maupun ideologis. Sehingga jika nanti ada anak-anak saya yang menjadi calon pemimpin bangsa, maka dia akan dipilih secara mutlak oleh rakyatnya agar nanti tidak membuat bingung dan gaduh Quick Count maupun rakyat pada umumnya. 

H-6 jelang KPU umumkan secara resmi Presiden RI 2014-2019

Bandung 18 Ramadhan 1335 H/16 Juli 2014

Wallahu 'alam bisshowab

Sunday 13 July 2014

Tentang amalan istimewa

Bagi orang yang beriman, beramal adalah keniscayaan yang harus dilakukan. Ada banyak sekali amal perbuatan yang diperintahkan Allah yang dapat kita ketahui baik melalui Al Quran, maupun melalui hadist Rasulullah sholollahu 'alaihi wassalam. Dari sekian amalan tersebut terdapat amalan-amalan yang tergolong istimewa. Kenapa dikatakan istimewa? karena output atau balasan amalan tersebut adalah dikaruniakanNya kepada hamba berupa AMPUNAN dari dosa-dosa.

Amalan istimewa itu antara lain:
  1. Beriman kepada Allah dan RasulNYa dan Berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa (Q.S As-Saff  11)
  2. Beriman kepada Allah dan berbuat kebajikan (QS At Tagabun 9)
  3. Memaafkan, menyantuni/berlapang dada, mengampuni istri-istri dan anak-anak (QS At Tagabun 14)
  4. Berinfaq dengan harta yang baik untuk dirimu (Q.S At Tagabun 16-17)
  5. Bertaqwa kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah (Q.S At Tagabun 16-17)
  6. Meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik (Q.S At Tagabun 17)
  7. Bertaqwa kepada Allah (Q.S At Talaq 5)
  8. Bertobat kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya (Q.S At Tahrim 8)
  9. Menegakkan lailatul Qadr (HR Bukhari no.1768)
  10. Berpuasa di bulan Ramadhan (HR Bukhari no.1768)

beberapa poin tersebut, jika sahabat ada yang mau menambahkan disilakan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Queastion (????)
Apa beda penyebutan: dilipatgandakan balasan kemudian diampuni (Q.S At Tagabun 17) dengan.....
penyebutan : diampuni dan dilipatgandakan pahala (Q.S At Talaq 5)
penyebutan : disempurnakan cahaya kami dan ampuni kami (Q.S At Tahrim 8)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Balasannya selain ampunan: dilipatgandakan balasan, disempurnakan cahaya, dimasukkan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, tempat tinggal yang baik di surga 'Adn (QS As Saff 12), pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (QS As Saff 13), dibuka jalan keluar, diberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, mencukupkan keperluan, diberi rizki yang baik (QS At Talaq 11)

next question: Beriman yang bagaimanakah? agar mendapat ampunan dari Allah, karena ada orang-orang yang dipanggil Allah dengan panggilan hai orang-orang yang beriman (QS Al Baqarah 183), tapi saat melaksanakan perintah atau panggilan Allah berupa menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) dan puasa, tidak dengan landasan iman dan ihtisaban (HR Bukhari no.1768). Demikian juga jihad  dan berinfaq yang bagaimanakah yang dibalas dengan ampunan Allah.

Iman dan Taqwa sesuai standar Allah dan RasulNya...indikator sederhananya adalah: Jika kita bisa menikmati dengan manis dan selalu merasa ketagihan disetiap perintah ibadah dan episode yang Allah berikan, insya Allah kita sudah di rel keimanan dan ketaqwaan yang Allah inginkan.

Selamat berbunga hati sesapi sari ibadah shaum wahai para tamu Ramadhan dan juga selamat berselimut syahdu lembut manis berdiri di malam-malanya wahai para pemburu yang rindui lailatul qodr

La haula wala quwwata illa billah

Wallahu 'alam bisshowab