Wednesday 5 November 2014

Tentang jodoh (lagi)

Jatuh cintalah saat engkau sudah siap dan sedang mempersiapkan untuk menikah. Karena akan menutup masalah-masalah yang tidak perlu engkau hadapi ketika belum tiba waktunya.

Jatuh cinta saat belum siap menikah, jika masih berstatus pelajar, dan harus menyelesaikan sekolah, bisa jadi engkau akan pusing mencari solusi bagaimana menikah saat masih berstatus pelajar.

Jika engkau sudah siap jatuh cinta, maka Jatuh cintalah engkau pada lawan jenis yang sudah siap dan sedang mempersiapkan untuk menikah. Karena akan menutup masalah-masalah yang tidak perlu engkau temui.

Jatuh cinta pada orang yang belum siap menikah akan menambah panjang daftar sakit hati bersamaan dengan waktu tunggu yang tidak jelas dimana ujungnya.

Umur dan rizki hanyalah pada Allah muaranya.

Dari sini bisa difahami, bahwa jodoh bukanlah perkara yang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz, tetapi ia adalah mu’amalah biasa sebagaimana mu’amalah yang lain, yang berada di area yang dikuasai manusia dan manusia dihisab atasnya. Sehingga pada proses menuju pernikahan dan jatuh cintanya itu menjadi bagian yang dihisab nantinya

Namun pemahaman bahwa jodoh adalah sesuatu yang berada dalam area yang dikuasai manusia bukan berarti pengingkaran bahwa Allah adalah ( اْلمُدَبِّرُ ) yang bersifat Maha Mengatur dan ( الْحَاكِمُ ) yang Maha Memutuskan. Setiap Mukmin ketika melaksanakan suatu aktivitas dalam area yang dikuasainya kemudian ternyata apa yang terjadi di luar harapannya dan di luar dugaannya, maka ia harus ridlo terhadap hal itu dan mengimani bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Mengatur.

Rezeki setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]: 6)

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya. Para ulama menjelaskan, yaitu ketetapan sedikit dan banyaknya rezeki. Sedikit dan banyaknya rezeki atau kaya dan miskinnya seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah karena itu semata adalah ketetapan Allah.

Jodoh, pernikahan adalah pilihan, bukan sesuatu yang telah ditetapkan ada pada setiap manusia.
QS An Nisa : 4. 

No comments:

Post a Comment