Wednesday 15 October 2014

Tentang Dakwah



QS Al Anbiya [21]: 87. dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim."

Nabi Yunus AS melakukan satu kesalahan saja, yaitu meninggalkan dakwah. dengan satu kesalahan itu cukup alasan bagi beliau untuk menerima tamparan yang bertubi-tubi dari Allah. Beliau merasakan badai, berkali-kali keluar namanya dalam undian untuk dibuang ke laut, kemudian ditelan ikan, dalam kelaparan dan kesempitan, lemah.

Pertanyaannya : Bagaimana jika banyak manusia meninggalkan tanggung jawabnya untuk berdakwah? Berapa kesempitan yang akan ditimpakan kepada diri, keluarga, masyarakat dan bangsa?

Para penyeru kebaikan dan pencegah kemunkaran akan selalu hadir, kembali kepada diri sendiri, apakah kita akan ikut dalam rombongan itu yang surga firdaus sebagai pertukarannya.
HR Bukhori: dalam umatku akan senantiasa ada segolongan kaum yang selalu menegakkan hukum Allah. Tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menghinanya, tidak pula orang-orang menyelisihinya, sampai datangnya ketetapan Allah san mereka senantiasa seperti itu.

Akan selalu ada peran Al-Jamaah al-Muslimah dan at-Tha'ifah Adz-dzahirah (jamaah yang dimenangkan), bisa ada lebih dari satu dalam satu waktu. Orang-orang yang alim yang berpegang teguh dengan sunah Rasulullah dengan manhajnya dan dengan apa saja yang berasal dari beliau dan siapa saja yang mengikutinya (As-sawadil a'dzam). Belum pernah ada sholat subuh yang gagal karena tidak ada imam.

Ibnu Hazm, Al Muhalla: Benar bahwa setiap masanya, umat ini tidak akan terlepas dari orang yang menegakkan kebenaran.

Masyarakat kita peradaban materialnya sudah tinggi namun peradaban spiritualnya rendah, sangat kontras dengan masa-masa kejayaan Islam. Inilah yang menjadi salah satu alasan untuk menegakkan dan mengajak manusia dalam penyembahan kepada Allah. Untuk menjadi yang termasuk  dalam at-Tha'ifah Adz-dzahirah, perlu belajar, perlu Ilmu.

Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Masih dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalam redaksi yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Malik bin Nabi: Peradaban akan naik bertumbuh jika didominasi dengan nilai-nilai spiritual (nilai ilahiyah), akan stagnan bila didominasi nilai materialisme (benda), dan akan turun bila didominasi oleh syahwat. Para sahabat didikan Rasulullah SAW mempunyai peradaban material rendah dan peradaban spiritual tinggi, maka kecerdasan spiritualnya tinggi.

Saat mereka menemui masalah, mereka berkata: Hei masalah, kamu memang besar, tapi aku punya Allah yang jauh lebih besar dari kamu, maka kamu tunduklah pada Allah (Sahabat dengan singa..ITU KEKUATAN IMAN!!!)

Ex:
1. Ribi bin 'Amir
2. Ana jundu minjunudihim Muhammad (Singa, aku adalah pasukan dari      tentaranya Muhammad maka takutlah engkau pada Allah dan antarkan aku pada pasukanku).
3. Nabiullah Ibrahim 'alaihi wassalam, keimanannya tinggi mengubah hukum alam (Yaa naaru kullu bardra wa sallaman Ibrohiim)
4. Abu Dzar dan Bilal Ra

Menjadi sholeh dan beriman itu 'KEREN"

Kita sudah layak belum diberi pertolongan oleh Allah??

The sin of inaction, berdosa karena tidak melakukan apa-apa, saat ada kemaksiatan disekitarnya diam. Mengajak bertaqwa.

Kemaksiatan punya variasi yang sangat beragam. Maka kreativitas dai mustinya juga bervariasi. Dakwah paling kreatif anda seperti apa? Kita tidak terbayang kreativitas maksiat, sedang dakwah kita metodenya hanya dari pengajian ke pengajian saja. Membaca pertanda mulai ditinggallkan

Kutub Dakwah Top Down dan Bottom Up :

A. Ada kutub Pemimpin negara: Umar bin Abdul Aziz, Nurudin Zanki (hafidz dan ahli hadist bermadzab Imam Abu Hanafi, Hanafiah):
1. Mempersiapkan masyarakat yang islami, bebas dari aliran yang meyesatkan, (pendidikan formal dan informal)
2. Manajemen pemerintahan Islami
3. Menyatukan komponen-komponen umat Islam (menghindari friksi antar mazab)
4. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan fasilitas umum
5. Sarana dan kekuatan militer dibangun
6. Menghapus kerajaan kecil yang membawa perpecahan
B. Ada kutub Bottom up:
Jangan Diam.
Lakukan Sesuatu, Meski Ringan.
Angkat Beban!
Maulana malik ibrahim, dakwah di Jawa: Turki (Muhammad II), ahli perang dan irigasi.
Tatang the fighter
Toni Ruttiman

Keduanya baiknya beriringan. Dimanapun kita bisa berperan.

Dalam berdakwah perlu ilmu.

Imam Syafii syarat orang berilmu :
1. Cerdas, dzaka'in
2. Semangat, ambisi (Semangat 300%), Khirzin
3. Sabar. Istibarin
4. Modal, bulgotin
5. Guru yang baik, Irsyadu ustadzin.
6 . Perlu waktu. Watulul zaman

Cara penyelesaian cepat studi (ilmu bisa masuk dan bermanfaat), menjaga makan (tidak makan di warung pinggir jalan), kalimat keji tidak keluar dari mulut (mengumpat), akhlaqul Karimah (takzim pada guru)

Ujung dari ilmu adalah manfaat, untuk merubah keadaan bukan kepuasan individu, kepuasan intelektual.
Apakah ilmu sudah merubah hidup anda, apakah sudah mewarnai dakwah?
Ada ide kreatif dalam berdakwah dan beramal?



No comments:

Post a Comment