Friday 29 April 2016

Tentang menulis

KH-Ali-Mustafa-Yaqub

Sengaja memilih media buku?
Bagi saya, ilmu yang disebarkan melalui tulisan itu lebih awet dan lebih efektif. Memang kadang-kadang perkembangannya lambat, tapi pasti. Lain dengan ilmu yang disampaikan melalui ceramah, seketika kayak bom, tapi hilang setelah itu. Yang menarik bagi saya, kenapa saya punya keinginan yang tinggi untuk menulis? Ketika saya menulis tesis MA, saya mendapatkan referensi yang orangnya tidak terkenal sama sekali. ''Ini orang sudah meninggal 10 abad lalu, masih dibaca bukunya di perpustakaan.'' Kemudian ada syair yang menyebutkan, ''Karya tulis kekang sepanjang masa, sementara penulisnya hancur di bawah tanah. Ini berarti, orang punya buku meskipun sudah mati, itu mendapat 'kiriman' terus. Kenikmatannya seperti itu.
Sejak mahasiswa Anda sudah berniat menulis buku?
Justru ketika mahasiswa. Dulu saya belajar di Arab Saudi 9 tahun, S-1 dan S-2 di sana. Saya mencoba apakah tulisan saya dibaca orang atau tidak. Saya coba kirim dulu ke majalah Panji Masyarakat, 1977. Terus kirim ke Kiblat. Udah, setelah dimuat di Panji Masyarkat dimuat di Kiblat, saya tidak meneruskan menulis, tapi saya belajar dulu, biar lebih konsen. Tapi dengan dimuatnya tulisan saya itu, berarti tulisan saya sudah layak terbit. Itu jadi modal saya, saya kemudian belajar saja. Setelah selesai belajar, kemudian mulai menulis. Dan saya wariskan kepada santri-santri Darus-Sunnah, 'kamu jangan mati sebelum menulis buku'. Alhamdulillah sudah banyak yang menulis buku. Bahkan ada yang lebih banyak dari saya.
Anda senang?
Saya merasa bersyukur. Berarti, ibarat saya menanam, tumbuh subur. Bukan saya merasa disaingi, saya bersyukur.

Sumber : Pusat Data Republika




Sci-Hub.org is one of the main sites that circumvents this artificial barrier. Founded by Alexandra Elbakyan, a researcher born and graduated in Kazakhstan, its main goal is to provide the less privileged with access to science and knowledge.

“If Elsevier manages to shut down our projects or force them into the darknet, that will demonstrate an important idea: that the public does not have the right to knowledge. We have to win over Elsevier and other publishers and show that what these commercial companies are doing is fundamentally wrong.”
The idea that a commercial outfit can exploit the work of researchers, who themselves are often not paid for their contributions, and hide it from large parts of the academic world, is something she does not accept.
“Everyone should have access to knowledge regardless of their income or affiliation. And that’s absolutely legal. Also the idea that knowledge can be a private property of some commercial company sounds absolutely weird to me.”


http://en.bookfi.net/
in case sci-hub.io is blocked for you use sci-hub.bz or sci-hub.cc to access the website
http://libgen.io/
  1. Buka situs http://gen.lib.rus.ec/scimag/
  2. Masukkan doi di kolom pencarian pada situs tersebut, contoh doi adalah kode 10.1016/j.meatsci.2012.08.006 dari  http://dx.doi.org/10.1016/j.meatsci.2012.08.006 yang di dapatkan pada preview atau abstrak jurnal di sciencedirect. Untuk mendapatkan doi di sciencedirect, ikuti langkah berikut:
    1. buka sciencedirect.com
    2. masukkan jurnal yang dicari, misal tentang "Cinta", dan tekan Enter
    3. Setelah hasil pencarian terbuka, klik pada judul jurnal sehingga abstrak akan terlihat. 
    4. perhatikan sebelah kanan tampilan web tersebut, cari kode seperti kode doi di atas.
  3. setelah kode doi dimasukkan, tekan enter
  4. klik pada link (tulisan biru) seperti yang dilingkari di gambar berikut ini:

No comments:

Post a Comment