Tuesday 12 July 2016

Tentang Bergetarnya Hati Seorang Dosen

Tafsir bagi pengajar mengenai bergetarnya hati karena disebut nama Allah.
Semestinya agama menjadi petunjuk bagi manusia. Sebagai dosen ataupun pengajar, setiap dirinya mempunyai kewajiban sesuai dengan pembebanan atas kualifikasi yang dimiliki. Seorang calon dosen harus mempunyai IPK 3 saat lulus S1, dan seterusnya sampai dia memperoleh gelar doktor dan lolos seleksi untuk menjadi dosen.

Oleh karenanya tidak semua orang dapat menjadi dosen, dan karenanya menjadi fardhu kifayah atas segala pembebananya. Dia harus mempunyai penelitian, dia juga harus melakukan pengabdian masyarakat, dan tentu saja mengajar. Apabila dia tidak merasa berdosa karena tidak mempunyai publikasi, maka patutlah untuk kemudian dipertanyakan keimanannya. Karena sifat fardhu kifayah itulah, apabila dia tinggalkan maka akan menjadikan dosa karena tidak dilakukan oleh yang bersangkutan.

Maka pantaslah jika hatinya juga bergetar, baik karena takut akan kebesaran Allah, dan ketakutannya apabila telah berbuat dosa karena meninggalkan perintah Allah, apabila tidak ada karya yang dapat dipublikasikan dalam bahasa kaumnya. Bahasa kaumnya salah satunya adalah berupa jurnal yang terindeks, SCOPUS dll.

Sehingga apabila seorang dosen atau pengajar dapat memenuhi kewajibannya tersebut diatas, maka keimananya akan terus membumbung tinggi, dengan kebahagian dunia akhirat akan diperolehnya. Di dunia dia akan sampai pada derajat guru besar, dan pada kehidupan yang hakiki dia berada pada kenikmatan abadi dari yang Maha Pemurah.

Jadi, apakah saya akan camkan? Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

3 comments: